Marquez pun mengaku, usai kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat kehilangan memori

“Biasanya Anda bisa melakukan aksi ‘save’ atau menghindari kecelakaan dengan ban lama. Dengan ban lama atau ketika grip rendah, Anda dapat peringatan: Anda merasakan ban depan atau belakang selip, dan bisa mengendalikannya dengan tubuh di atas motor,” ujarnya via BT Sport seperti yang dikutip Crash.net, Senin (12/12/2022).

“Dengan ban baru, gripnya sangat tinggi, sehingga segalanya lebih agresif, segalanya lebih reaktif. Biasanya, ketika Anda selip dengan ban baru, Anda bakal terjatuh. Usai kecelakaan seperti di Indonesia, Anda hanya manusia biasa. Anda takkan mau berkendara lagi. Balapan berubah jadi profesi Anda, bukan passion Anda,” lanjutnya.

Sempat Hilang Ingatan

Marquez pun mengaku, usai kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat kehilangan memori. Ia sempat jadi merasa takut untuk kembali berkompetisi. Meski begitu, setelah cedera diplopianya pulih, ia mendapatkan semangat untuk kembali balapan, walau sempat terpikir untuk pensiun dini.

“Dalam beberapa kecelakaan, Anda ingat segalanya. Indonesia? Saya hanya ingat momen sebelum jatuh. Saat saya mulai terbang, sejak momen itu sampai ketika saya kembali ke garasi, saya tidak ingat apa-apa. Itu karena saya kehilangan kesadaran,” ungkap delapan kali juara dunia ini.

“Saya mendapati penglihatan ganda, tetapi kepala dan tubuh saya baik-baik saja. Setelahnya, Anda merasa terlindungi. Hal ini memberi Anda kepercayaan diri untuk bisa berkendara lagi, dan secara bertahap membangun kepercayaan kepada motor,” tutup Marquez.

Butuh Hal Baru, Jack Miller: Saya ke KTM Bukan Karena Didepak Ducati

Jack Miller menegaskan bahwa kepindahannya ke bocoran slot gacor Red Bull KTM Factory Racing di MotoGP 2023 didasari keputusannya sendiri, bukan karena terdepak oleh Ducati seperti yang diduga banyak orang selama ini. Ia mengaku membutuhkan hal baru meski bahagia bersama Ducati.

Miller menjalani debut MotoGP secara kontroversial pada 2015 karena lompat langsung dari Moto3. Ia membela tim satelit Honda selama tiga musim dengan kontrak pabrikan. Namun, ia hanya meraih satu podium, yakni kemenangan dalam kondisi basah-kering di Assen, Belanda pada 2016.