Deretan Bank Di Indonesia Dengan Laba Terbesar Di Indonesia

Empat bank besar Indonesia lagi menikmati kenaikan laba jumbo berkat kinerja cemerlang selama 2022. Ini jadi mengukuhkan kuartet berikut sebagai bank https://www.thebankofburlington.com/ bersama dengan laba terbesar di RI.

Keempat nama di muka adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Sedangkan, tiga di antaranya merupakan bank BUMN, jikalau BBCA yang merupakan bank besutan Grup Djarum.

BRI menjadi bank bersama dengan perolehan laba bersih terbesar seantero Tanah Air bersama dengan nilai Rp51,17 triliun selama 2022. Angka berikut melesat 64,71% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan terhadap 2021 yang sebesar Rp31,06 triliun.

Torehan ini menjadikan BRI mencatatkan rekor perolehan laba tertinggi didalam histori perbankan Indonesia. Rekor laba tertinggi sebelumnya dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terhadap 2021.

Di bawah BRI ada bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mempunyai laba bersih Rp41,17 triliun selama th. lalu, naik 46,89% yoy.

Lebih lanjut, di peringkat ketiga, BCA membukukan laba bersih Rp40,75 triliun setahun penuh 2022 atau tumbuh 29,62%.

Keempat, ada BNI yang menorehkan laba Rp18,31 triliun, mengalami kenaikan 68,02% secara tahunan.

Di luar bank KBMI (Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti) 4 tersebut, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berada di peringkat kelima bersama dengan laba bersih konsolidasian (yang udah disetahunkan) Rp5,12 triliun.

Ini karena BNGA baru melaporkan rapor keuangan per kuartal III 2022. Selama periode 9 bulan 2022, CIMB Niaga membukukan laba bersih Rp3,84 triliun.

Ini 5 Bank Dengan Laba Terbesar di Indonesia

Berikut penjelasan terkait detail kinerja bank-bank tersebut.

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BRI berhasil mencatat kinerja impresif terhadap 2022 bersama dengan mencetak laba bersih konsolidasian yang diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp 51,17 triliun. Laba berikut tercatat naik tinggi 64,71% dibandingkan pencapaian 2021.

Kenaikan laba berikut bersamaan BRI mencatatkan kenaikan penghasilan bunga sebesar 5,8% yoy menjadi Rp151,8 triliun.

Dengan begitu, penghasilan bunga bersih (net interest income/NII) BRI naik dari Rp114,1 triliun terhadap th. sebelumnya menjadi Rp124,6 triliun atau meningkat 9,2% yoy.
Dari tambahan pendapat premi bersih, BRI meraih peningkatan penghasilan operasional menjadi Rp126,2 triliun.Berdasarkan rasio penting perusahaan, BRI juga mencatatkan kinerja bottom line yang impresif selama 2022. Tercatat, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik 104 basis poin (bps) menjadi 3,76%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh lebih kencang, yakni 406 bps menjadi 20,93%.

Pada 2022 keseluruhan penyaluran kredit BRI menggapai Rp 1.139, 08 triliun, selagi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 14,85% menjadi 1.307,88 triliun. Total aset BRI menggapai Rp 1.865,64 triliun naik 11,18%.

Bank Mandiri

Bank Mandiri mencatatkan laba sebesar Rp 41,2 triliun terhadap 2022. Capaian ini naik 46,89% secara tahunan dibandingkan th. sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi,mengungkapkan jikalau pencapaian ini berhasil diraih karena kuatnya kinerja Bank Mandiri.

Kondisi makro ekonomi yang benar-benar baik. Meski ada kenaikan harga BBM dan isu kenaikan inflasi di kuartal IV-2022, tidak membawa dampak yang negatif dan membuktikan kinerja yang efektif dari perusahaan.

Darmawan juga mengatakan bersamaan bersama dengan tren positif terhadap kualitas aset Bank Mandiri juga mendorong efisiensi cost pencadangan supaya cost kredit atau cost of credit (CoC) membaik dari 1,91% ke level 1,21%, terendah didalam beberapa th. terakhir.

Selain itu, rasio kredit punya masalah atau non-performing loan (NPL) Bank Mandiri per akhir 2022 alami penurunan 93 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama th. sebelumnya (yoy) ke level 1,88%.

“Performa usaha yang solid ini juga diimbangi bersama dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only,” ujarnya.
Untuk memelihara kualitas aset, Bank Mandiri jalankan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, juga bersama dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi.

Meski NPL relatif menurun, bank berikut selamanya jalankan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio menggapai sebesar 311 persen terhadap akhir 2022.
Dalam memelihara kualitas aset, Bank Mandiri juga udah jalankan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, juga bersama dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi.

Walhasil, meski NPL relatif menurun, perseroan selamanya jalankan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio menggapai sebesar 311% terhadap akhir th. 2022.

Bank Central Asia (BCA)

BCA juga lagi mencatatkan kinerja positif. Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 40,7 triliun selama 2022.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan bahwa perolehan laba ini meningkat 29,6% dibandingkan periode sebelumnya.

Selain itu, BCA mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,7% year over year (YoY) selama th. 2022. Pencapaian ini terbujuk oleh pengembangan ekosistem usaha secara hybrid, baik terhadap platform online maupun offline, mendorong frekuensi transaksi lagi mencetak rekor tertinggi.

Pencapaian ini juga membantu dana giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) naik 10,6% YoY di Desember 2022. Di segi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak menggapai Rp40,7 triliun di th. 2022, atau tumbuh 29,6% YoY.

Bank Negara Indonesia (BNI)

Setali tiga uang, BNI juga membukukan laba bersih sebesar Rp 18,3 triliun selama 2022. Angka ini naik 68% dibandingkan laba bersih th. 2021.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan realisasi laba bersih berikut lebih tinggi dari estimasi. Bahkan, realisasi ini jauh di atas pencapaian sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi selama histori BNI.

“Itu merupakan hasil gabungan antara strategi pertumbuhan usaha yang prudent, selektif. Kredit kita tumbuh 10,9% secara tahunan bersama dengan sumber pertumbuhan dari nasabah yang sudah pasti memiliki kualitas baik,” ujar Royke didalam acara BBNI Earnings Call FY2022, Selasa (24/1).

Penyaluran kredit yang ditunaikan secara selektif ini, memahami Royke, berdampak terhadap perbaikan kualitas aset dimana ratio loan at risk (LaR) BNI turun dari 23% menjadi 16% dan tingkat cost kredit atau cost of credit turun dari 3,3% menjadi 1,9% di th. 2022.

CIMB Niaga

Khusus CIMB Niaga, berikut kinerja keuangan bank per kuartal III 2022 lantaran belum merilis laporan th. penuh 2022.

CIMB Niaga mencatatkan laba bersih th. berjalan konsolidasian sebesar Rp 3,89 triliun terhadap kuartal III 2022, tumbuh 23,56% dibandingkan bersama dengan periode yang sama th. lalu. Pertumbuhan berikut didorong oleh beragam faktor, salah satunya adalah pertumbuhan dana murah.

Merujuk terhadap laporan keuangan Rabu (26/10/2022), CIMB Niaga berhasil mencatatkan penghasilan bunga bersih sebesar Rp 9,974 triliun atau tumbuh tidak tebal 0,86% (yoy). Sementara penghasilan bunga CIMB Niaga sebesar Rp 14,02 triliun atau turun 1,45 %. Sedangkan beban bunga tercatat sebesar Rp 4,048 triliun turun 6,74 persen secara tahunan.

Sejalan bersama dengan peningkatan laba bersih yang dibukukan, rasio profitabilitas CIMB Niaga juga mengalami pertumbuhan. Return on Equity (ROE) tumbuh 207 bps menjadi 12,9%, selagi itu Return on Asset (ROE) tumbuh 24 bps menjadi 2,2%.