12 Fakta Unik Bunga Sakura di Jepang, Kelopak dan Daunnya Bisa Dimakan

Bunga sakura dikenal sebagai satu ikon Jepang.

Keindahan bunga sakura membuat banyak wisatawan berkunjung ke Jepang.

Bunga sakura tumbuh di taman umum yang ada di seluruh negara.

Selain terkenal akan keindahannya, banyak fakta menarik tentang bunga sakura di Jepang.

Dilansir oleh Berita Terbaru Dari Wisata Taman Laut Mempesona berikut 12 fakta unik bunga sakura di Jepang.

1. Para ilmuwan sedang berupaya menciptakan musim bunga sakura Jepang kedua

Ahli botani di Universitas Kyoto sedang berusaha untuk memodifikasi bunga sakura secara genetik.

Sehingga nantinya bunga sakura tidak hanya mekar saat musim semi, melainkan juga saat musim gugur.

2. Mekar hanya bertahan seminggu

Dalam budaya Jepang, bunga sakura melambangkan kerapuhan.

Hal ini karena bunga sakura yang mekar saat musim semi hanya bertahan selama satu minggu.

3. Setelah kelopak bunga jatuh, musim bunga sakura berakhir

Musim bunga sakura di Jepang disebut dengan hanami.

Periode selanjutnya disebut dengan hazakura, yaitu waktu di saat kelopak bunga sakura jatuh dari pohonnya dan batang mengeluarkan tunas daun baru.

Di saat itulah, musim bunga sakura telah berakhir.

4. Sakura terus bermutasi

Terdapat lebih dari 600 spesies bunga sakura.

Termasuk jumlah hibrida, perubahan dalam jumlah kelopak, ukuran bunga, perubahan warna, dan hasil buah yang berbeda.

5. Jumlah kelopak bunga memengaruhi nama

Bunga sakura dengan kelopak berjumlah lima atau kurang disebut dengan hitoe.

Sementara bunga dengan kelopak antara lima hingga 10 disebut dengan hanyae.

Dan, bunga dengan kelpok lebih dari 10 disebut yae.

6. Jepang punya pohon sakura berusia 2.000 tahun

Pohon sakura tertua di Jepang dapat ditemukan di Kuil Jissou di Prefektur Yamanashi.

Disebut Jindai Zakura, pohon sakura ini memiliki lingkar akar besar 13,5 meter.

7. Kelopak bunga dan daun sakura bisa dimakan

Kelopak dan daun pertama-tama harus direndam dalam larutan garam.

Proses tersebut disebut dengan shiozuke.

Selanjutnya kelopak dan daun yang disebut sakurazuke bisa untuk dimakan.

Biasanya orang Jepang memakan kelopak dan daun sakura dicampurkan dengan kue mochi.

8. Teh sakura populer di Jepang

Kelopak dan daun sakura yang telah direndam dalam larutan garam (sakurazuke) juga bisa direndam dengan air panas.

Itulah yang disebut http://www.gadata.org/ dengan teh sakura.

Dengan warna merah muda dan rasa yang lembut, teh sakura biasanya disajikan saat acara pernikahan.

9. Tahun Jepang mengikuti mekarnya bunga

Tahun bisnis dan akademik baru di Jepang dimulai pada April saat sakura mekar.

Hal ini memberikan kesempatan pekerja atau siswa baru untuk saling bersosialiasi dalam piknik dan pesta yang biasa diadakan saat bunga sakura bermekaran.

10. Sakurako adalah nama populer di Jepang

Dalam bahasa Jepang, ko berarti anak.

Sehingga sakurakodapat diartikan anak dari bunga sakura.

Biasanya nama ini populer untuk anak perempuan.

11. Pohon sakura menghasilkan ceri

Setelah bunga sakura tidak mekar lagi, akan tumbuh buah ceri.

Namun ceri dari pohon sakura berukuran kecil dan rasanya asam, sehingga tidak untuk dimakan manusia.

Ceri tersebut biasanya dimakan burung.

12. Tumbuh lebih awal

Berkat perubahan iklim, kini bunga sakura tumbuh dan mekar lebih awal.

Biasanya bunga sakura akan mekar pada Mei, namun belakangan ini banyak bermekaran pada Maret.